Tentara Langit dan Bumi
 Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Fath [48] : ayat 7)
Yang dimaksud tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk menolong orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya.
Barangsiapa yang memusuhi Islam, maka musuh mereka adalah alam semesta karena tentara di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah. Allah mampu mengkomando seluruh tentaranya. Mereka berdzikir kepada Allah setiap saat. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya Masing-masingnya amat taat kepada Allah.
Tentara Allah ini diberitakan dalam Al-Quran :
1-Tentara Allah berupa malaikat
Allah memberikan pertolongan kepada orang-orang yang beriman dengan menurunkan malaikat dari langit. Hal ini pernah terjadi pada saat perang Badar.
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
“..jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Al-Qur’an Al-Karim Surah Ali-Imran [3] : ayat 123-125)
2-Tentara berupa burung
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong” (Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Fiil [105] : ayat 3)
Tentara ini dikirim Allah untuk menghancurkan tentara bergajah dari Yaman yang dipimpin Abrahah. Mereka hendak merobohkan ka’bah tetapi sebelum masuk ke kota Mekkah, tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.
3-Tentara berupa angin topan
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.” (Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Ahzab [33] : ayat 9)
Ayat ini menerangkan kisah AHZAB yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq karena menentang Allah dan Rasul-Nya.
Sedangkan yang dimaksud tentara yang tidak dapat kamu lihat adalah para malaikat yang sengaja didatangkan Allah untuk menghancurkan musuh-musuh Allah.
4-Tentara berupa air
Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Al-Qur’an Al-Karim Surah Huud [11] : ayat 40)
Yang dimaksud dapur ialah permukaan bumi yang memancarkan air sehingga menyebabkan timbulnya taufan.
Kisah ini tentang Nabi Nuh yang diperintahkan untuk membuat bahtera. Setelah bahtera itu selesai dan adzab hampir tiba, Nabi Nuh ‘alaihis salam diperintahkan untuk memasukkan jenis-jenis binatang secara berpasangan (jantan-betina). Selain itu, keluarganya dan orang-orang yang beriman diperintahkan untuk masuk pula ke dalam bahtera itu. Ketika datang adzab, maka air pun muncul dari langit dan bumi menyebabkan bencana air bah.
5-Tentara Allah yang berupa api
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim“. (Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Anbiyaa’ [21] : ayat 69)
Api yang memiliki sifat panas, ketika diperintahkan oleh Allah untuk menjadi dingin, maka api itu pun tunduk pada-Nya. Api yang telah berubah sifatnya menjadi dingin itu pun menyelamatkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
Para Rasul dan pengikutnya, pasti mendapatkan kemenangan. Kemenangan akan didapatkan oleh orang-orang yang taat.
“Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (Al-Qur’an Al-Karim Surah Ash-Shaaffaat [37] : ayat 173)
Wallahu A’lam
***
Dari Sahabat