Kamis, 19 April 2012

AMALAN RINGAN BERPAHALA BESAR



Amalan Ringan Berpahala Besar
· Wudhu’.
Dari uqbah bin Amir, dia berkata, “Kami memelihara onta shadaqah secara bergilir, lalu tiba pada giliranku.Pada sore harinya aku mengembalikannya ke kandang penampungan, lalu kulihat Rosululloh saw. Berdiri sambil menyampaikan perkataan kepada orang-orang. Aku sempat mendengar dari sabda beliau itu : “Tidaklah seorang Muslim mengambil wudhu’, lalu membaguskan wudhu’nya, kemudian berdiri dan sholat dua rakaat, menghadap dengan hati dan wajahnya, melainkan ia mendapat balasan surga.”"
Uqbah berkata, “Betapa murah hati hal ini.” Tiba-tiba ada seseorang dihadapanku yang berkata, “Yang sebelum itu jauh lebih murah hati.” Aku memandang, ternyata dia adalah Umar.Dia berkata, “Sebenarnya aku telah melihatmu telah datang sejak tadi.Beliau bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian mengambil wudhu’, lalu menyempurnakan atau meratakan wudhu’ (ke anggota tubuh yang dibasuh), kemudian berkata, ‘Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Alloh, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Alloh dan Rosul-Nya, melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia bisa masuk dari pintu mana pun yang dikehendakinya.” (Diriwayatkan Muslim)
Menurut Imam An-Nawawy tentang makna sabda beliau, “Kemudian berdiri dan sholat dua rakaat, menghadap dengan hati dan wajahnya”, bahwa beliau memadukan dua kata ini (hati dan wajah) sebagai wakil dari berbagai jenis ketundukan dan kekhusyu’an, karena tunduk itu ada dalam anggota tubuh, dan khusyu’ itu ada di dalam hati. Begitulah menurut pendapat jama’ah ulama.
Perkataan Uqbah, “Betapa murah hati hal ini”, maksudnya perkataan, faidah, kabar gembira atau ibadah ini. Kemurahannya bisa dilihat dari beberapa sisi, karena amalannya mudah dan sederhana, setiap orang bisa melakukannya tanpa kesulitan. Sementara itu, pahalanya amat besar. Wallohu a’lam.
Menurut An-Nawawy, hadits ini bisa dpadukan dengan apa yang disebutkan di dalam riwayat At-Tirmidzy secara muttashil: “Ya Alloh, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat dan masukkanlah aku ke dalam goongan orang-orang yang bersuci.”
Bisa juga ditambahkan dengan riwayat An-Nasa’y di dalam kitabnya, amalul-yaum wal-lailah, secara marfu’: “Maha Suci engkau, ya Alloh, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain engkau semata, yang tiada sekutu bagi-Mu, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.”
 · Sholat sunat fajar.
Dari Aisyah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzy).
Yang dimaksud sholat fajar disini adalah sholat sunat sebelum subuh. Lalu bagaimana halnya dengan sholat wajib itu sendiri? Tentu pahalanya jauh lebih besar.
Aisyah meriwayatkan, bahwa beliau pernah bersabda tentang kedudukan dua rakaat pada saat terbit fajar: “Sesungguhnya dua rakaat ini lebih kucintai daripada dunia seisinya.”
Aisyah juga menyebutkan bahwa tidak ada sholat nafilah yang lebih banyak dilakukan oleh Nabi saw selain dari dua rakaat sholat fajar.
Dua hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, yang sekaligus merupakan dalil keutamaannya yang besar.
***

0 komentar:

Posting Komentar